Mengenal Lahan Gambut


Mengenal Lahan Gambut - Lahan rawa (wetlands) adalah lahan darat yang tergenang secara priodik atau terus menerus secara alami dalam waktu lama karena drainasi yang terhambat. Meskipun dalam keadaan tergenang, lahan ini tetap ditumbuhi oleh tumbuhan. Lahan rawa berbeda dari danau. Danau tergenang sepanjang tahun, genanganya lebih dalam, dan tidak ditumbuhi oleh tanaman terkecuali  tumbuhan air. Genangan lahan rawa dapat disebabkan oleh  pasangnya air laut, genangan air hujan, atau luapan air sungai. berdasarkan penyebab genanganya, lahan rawa dibagi menjadi tiga, yaitu rawa pasang surut, rawa lebak, dan rawa lebak peralihan.

Semua jenis lahan rawa mengandung tahan jenis aluvial dan gambut. Tanah aluvial merupakan endapan yang terbentuk dari campuran bahan-bahan seperti lumpur, humus, dan pasir dengan kadar yang berbeda-beda. Tanah gambut merupakan hasil pelapukan bahan organik seperti dedaunan, ranting kayu, atau semak dalam keadaan jenuh air, dan terbentuk dalam jangka waktu yang sangat lama bahkan sampai ribuan tahun. Tanah gambut merupakan materi atau bahan organik yang hanya sedikit terurai, yang telah tertimbun dalam lingkungan jenuh air (rawa) dalam waktu lama tanpa adanya oksigen (anaerob).

Tanah gambut merupakan tanah organik, tapi tidak setiap tanah atau timbunan bahan organik adalah tanah gambut. Tanah gambut sering tercampur dengan tanah liat. Tanah disebut gambut jika mengandung bahan organik lebih dari 20% (bila tanah tidak mengandung liat 60% atau lebih) dan tebalnya secara kumulatif lebih dari 40cm.

Tanah gambut secara alami terdapat pada lapisan paling atas. Di bawahnya terdapat lapisan tanah aluvial pada berbagai variasi kedalaman. Lahan dengan  ketebalan tanah gambut <50 cm disebut laha atau tanah bergambut, sedangkan jika ketebalan gambut >50 cm disebut lahan gambut. Lahan gambut adalah lahan rawa dengan ketebalan gambut >50 cm.

Subscribe to receive free email updates: