Budidaya Cabe Rawit Di Pot, Polybag, Atau Halaman
Siapa tak kenal cabe rawit? Bagi anda para pecinta pedas pasti sudah sangat akrab dengan si kecil nan pedas ini. Cabe rawit yang mempunyai nama biologi Capsicum frutescens adalah tanaman yang pertama kali tumbuh di benua Amerika.
Di negara kita, tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah dengan ketinggian kurang dari 500 mdpl. Semakin mahalnya harga cabe di pasaran membuat cabe semakin berharga untuk didapatkan. Namun jangan khawatir, anda dapat melakukan budidaya cabe rawit di rumah anda sendiri.
Pemilihan dan Persemaian Bibit Cabe
Sebelum memulai budidaya cabe rawit, anda perlu memilih biji cabe rawit yang berkualitas. Pemilihan bibit unggulan dimulai dengan memilih buah cabe yang sehat. Setelah dipilih, kemudian disayat dan biji dikeluarkan. Jemur biji hingga kering dengan tidak terkena sinar matahari langsung. Kemudian biji cabe rawit disemai dengan merendam biji dalam air hangat selama setengah jam.
Setelahnya rendam dalam larutan perangsang akar, pilihlah biji cabe yang mengapung untuk dibuang karena biji itu tidak akan tumbuh. Siapkan nampan plastik yang telah diisi pasir dan dicampur pupuk kandang sebagai media semai. Tanam bibit pada media semai dengan jarak 7 cm.
Penanaman Bibit Cabe Rawit
Setelah proses persiapan budidaya cabe rawit selesai, beranjak pada langkah selanjutnya adalah penanaman. Anda dapat menanam cabe rawit di halaman rumah, pot atau polybag. Untuk menanam cabe di halaman, buatlah terlebih dahulu lubang tanam dengan kedalaman 25-30 cm dengan diameter lubang yang sama. Masukkan media tanam 1/3 bagian lubang, letakkan bibit cabe di tengah lubang. Pemindahan cabe rawit dari wadah semai harus hati-hati agar akar tidak terluka. Kemudian tutup lubang hingga menyerupai gundukan.
Untuk budidaya cabe rawit dengan media pot dan polybag, prinsipnya sama dengan menanam di halaman. Hanya saja media tanam yang digunakan ditambah arang sekam sebanyak setengah bagian. Untuk jenis pot sendiri bisa dipilih pot plastik, keramik, atau gerabah. Yang terpenting pot memiliki drainase di bagian bawah.
Setelah penanaman, cabe rawit dipelihara dengan baik yaitu dengan menyiramnya secara rutin. Pada saat musim kemarau, tanaman disiram sehari sekali. Tetapi untuk musim hujan cukup disiram 3 hari sekali. Pada saat budidaya cabe rawit, perompesan daun anakan yang tumbuh perlu dilakukan. Hal ini untuk menghindari tanaman cabe tumbuh ke samping.
Pada proses budidaya cabe rawit, pemberian pupuk tambahan dilakukan setiap bulannya. Cukup satu sendok makan NPK per lubang tanam, atau anda dapat menggunakan pupuk cair yang disemprotkan pada bagian daun. Cabe rawit anda siap dipanen setelah 80 hari. Lakukan panen pada pagi hari selagi cabe dalam kondisi segar.
Di negara kita, tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah dengan ketinggian kurang dari 500 mdpl. Semakin mahalnya harga cabe di pasaran membuat cabe semakin berharga untuk didapatkan. Namun jangan khawatir, anda dapat melakukan budidaya cabe rawit di rumah anda sendiri.
Pemilihan dan Persemaian Bibit Cabe
Sebelum memulai budidaya cabe rawit, anda perlu memilih biji cabe rawit yang berkualitas. Pemilihan bibit unggulan dimulai dengan memilih buah cabe yang sehat. Setelah dipilih, kemudian disayat dan biji dikeluarkan. Jemur biji hingga kering dengan tidak terkena sinar matahari langsung. Kemudian biji cabe rawit disemai dengan merendam biji dalam air hangat selama setengah jam.
Setelahnya rendam dalam larutan perangsang akar, pilihlah biji cabe yang mengapung untuk dibuang karena biji itu tidak akan tumbuh. Siapkan nampan plastik yang telah diisi pasir dan dicampur pupuk kandang sebagai media semai. Tanam bibit pada media semai dengan jarak 7 cm.
Penanaman Bibit Cabe Rawit
Setelah proses persiapan budidaya cabe rawit selesai, beranjak pada langkah selanjutnya adalah penanaman. Anda dapat menanam cabe rawit di halaman rumah, pot atau polybag. Untuk menanam cabe di halaman, buatlah terlebih dahulu lubang tanam dengan kedalaman 25-30 cm dengan diameter lubang yang sama. Masukkan media tanam 1/3 bagian lubang, letakkan bibit cabe di tengah lubang. Pemindahan cabe rawit dari wadah semai harus hati-hati agar akar tidak terluka. Kemudian tutup lubang hingga menyerupai gundukan.
Untuk budidaya cabe rawit dengan media pot dan polybag, prinsipnya sama dengan menanam di halaman. Hanya saja media tanam yang digunakan ditambah arang sekam sebanyak setengah bagian. Untuk jenis pot sendiri bisa dipilih pot plastik, keramik, atau gerabah. Yang terpenting pot memiliki drainase di bagian bawah.
Setelah penanaman, cabe rawit dipelihara dengan baik yaitu dengan menyiramnya secara rutin. Pada saat musim kemarau, tanaman disiram sehari sekali. Tetapi untuk musim hujan cukup disiram 3 hari sekali. Pada saat budidaya cabe rawit, perompesan daun anakan yang tumbuh perlu dilakukan. Hal ini untuk menghindari tanaman cabe tumbuh ke samping.
Pada proses budidaya cabe rawit, pemberian pupuk tambahan dilakukan setiap bulannya. Cukup satu sendok makan NPK per lubang tanam, atau anda dapat menggunakan pupuk cair yang disemprotkan pada bagian daun. Cabe rawit anda siap dipanen setelah 80 hari. Lakukan panen pada pagi hari selagi cabe dalam kondisi segar.